05 January 2012

bersediakah kita menanti ajal



Ku Merintih, Aku Menangis,
Ku Meratap, Aku Mengharap, 
Ku Meminta Dihidupkan Semula, 
Agar Dapat Kembali Ke Dunia Nyata, 

Perjalanan Rohku, 
Melengkapi Sebuah Kembara,
Singgah Di Rahim Bonda, 
Sebelum Menjejak Ke Dunia,
Menanti Di Barzakh, 
Sebelum Berangkat Ke Mahsyar,
Diperhitung Amalan, 
Penentu Syurga Atau Sebaliknya,




Tanah Yang Basah Berwarna Merah, 
Semerah Mawar Dan Jugak Rindu,
7 Langkah Pun Baru Berlalu,
Susai Talkin Penanda Syahdu,
Tenang Dan Damai Di Pusaraku,
Nisan Batu Menjadi Tugu,
Namun Tak Siapa Pun Tahu Resah Penantianku,

Terbangkitnya Aku Dari Sebuah Kematian,
Seakan Ku Dengari,
Tangis Mereka Yang Ku Tinggalkan,
Kehidupan Disini Bukan Suatu Khayalan 
Tetapi Ia Sebenar Kejadian 

Kembali Oh Kembli,
Kembalilah Kedalam Diri,
Sendirian Sendiri,
Sendiri Bertemankan Sepi,
Hanya Kain Putih Yang Membaluti Tubuhku,
Terbujur Dan Kaku,
Jasad Terbujur Didalam Keranda Kayu,

Ajal Yang Datang Dibuka Pintu ,
Tiada Siapa Yang Memberi Tahu,
Tiada Siapa Pun Dapat Hindari,
Tiada Siapa Yang Terkecuali,
Lemah Jemari Nafas Terhenti,
Tidak Tergambar Sakitnya Mati,
Cukup sekali Jasadku Untuk Mengulangi,




Jantung Berdenyut Kencang,
Menantikan Malaikat Datang,
Mengigil Ketakutan Gelap Pekat Dipandangan,
Selama Ini Diceritakan 
Kini Aku Merasakan 
Dialam Barzakh Jasad Dikebumikan 

Ku Merintih, Aku Menangis,
Ku Meratap, Aku Mengharap, 
Ku Meminta Dihidupkan Semula, 
Agar Dapat Kembali Ke Dunia Nyata,

*saat kita masih berhilai tawa, mencari rezki dengan tangan hina, menyuap mesra rezki datang dari jalan dosa, tak tahu malaikat sedang menunggu. Menunggu untuk mengutip nyawa anugerah Tuhan kepada manusia. Kita masih tak bersedia, namun apalah daya, tentuan qada dan qadar perlu kita yakini dan percaya. Tuhan itu maha pemurah lagi maha mengasihi, rebutlah peluang dan ruang, yang masih berbaki, untuk kita perbaiki diri. Salam hari yang paling hujung~

No comments: